Sebuah Episode
Sekali waktu mungkin kita perlu keluar dari dalam diri kita, dari kehidupan kita dan kemudian memandang kehidupan diri kita sendiri atau kehidupan anak manusia lainnya seperti kita sedang di dalam ruang teater memandangi sebuah episode yang sedang di putar.
Di dalam ruang teater, ketika lampu ruangan di gelapkan, sebagai tanda kalau sebuah episode akan di putar.
FADE IN* :
sebuah transisi dari layar gelap kemudian muncul gambar demi gambar
waktu demi waktusebuah transisi dari layar gelap kemudian muncul gambar demi gambar
mengalir
memainkan sebuah lakon
sebuah kisah
sebuah cerita
memainkan sebuah lakon
sebuah kisah
sebuah cerita
sebuah episode
anak manusia
yang ditulis oleh si PENULIS CERITA
yang ditulis oleh si PENULIS CERITA
terhenyak
ada lakon yang tak meng-enakkan
lakon perih,
resah gelisah,
resah gelisah,
menimbulkan sedih dan ketakutan
tanpa terasa air mata yang meng-amini kalau lakon itu tidak lah meng-enakkan
lakon demi lakon
terus mengalir
ada setitik cahaya
secercah harapan
lakon tak meng-enakkan itu mesti lah berakhir
karena itu lah kehidupan
yang tak pernah diam
terus bergerak
terus mencari celah
mencipta sebuah titik
hingga sketsa
karena mimpi adalah tempat penyemaian kenyataan
karena mimpi adalah cita-cita yang belum di segera kan
dari cita-cita
jadi suka cita
lakon demi lakon
lakon demi lakon
terus mengalir
perih, gelisah, sedih dan ketakutan yang memberikan manfaat yang setimpal yaitu : hikmah
perih, gelisah, sedih dan ketakutan yang memberikan manfaat yang setimpal yaitu : hikmah
membuat kita tersenyum walau pahit
terus berhikmah sambil tersenyum
dan yakin akan terasa manis
hingga lakon itu bisa membuat kita terbahak bahak menertawai hidup itu sendiri ...
dari sebuah catatan si PENULIS CERITAmenjadi sebuah scene"
scene demi scene yang dibungkus waktu
menjadi sebuah episode seorang anak manusia ...
FADE OUT * :
sebuah transisi dari layar yang menampakkan gambar demi gambar mulai mredup hingga yang ada hanyalah layar gelap ...
Ruang gelap pun mulia terang, penonton mulai beranjak pulang, satu demi satu orang pu keluar hingga ruang teater itu pun sepi kembali.
menunggu sang waktu
memutar kembali sebuah episode ...
bogor, 22 mei 2010
wans_sabang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar