Total Tayangan Halaman

Minggu, 22 Mei 2011

Mantan Konseptor Pidato Presiden Meninggal Dunia


Pada hari hari
sepi
tinggal titik titik
detik detik
akhir hidupku
dan
aku harus menulis lagi …
tentang kunang-kunang
hingga cinta yang usang
tentang sebuah cita-cita
sampai renta tak berdaya
tentang rumput-rumput
sampai maut akan menjemput
kupandangi lagi
coretan-coretan batinku
duh !, aku merasa asing …
konsep pidato presiden menyambut hari pahlawan
konsep pidato presiden menyambut hari kebangkitan nasional
konsep pidato presiden di hari kemerdekaan
konsep ini konsep itu
konsep bla bla bla …
apa artinya piagam dan lencana?
apa artinya gemuruh tepuk tangan?
kalau semua tulisanku tak berharga
dan sama dengan sampah !
intelektualitasku dikebiri
harga diriku pun t’lah dibeli…
apa artinya harta berlimpah ?
jika ragaku pun tak berjiwa
sia-sia detak jantungku menangkal ajal
semakin aku lemah lunglai juga …
aku akan menulis
dengan hati
dengan jiwaku yang menjerit-jerit
dengan geloraku yang panas menyala
sebelum mati, aku harus menulis …
walau yang ku tulis cuma bagaimana cara berternak cacing !
mungkin itu lebih mulia
dari pada aku terus menerus menipu bangsaku
membohongi dan membodohi rakyatku sendiri
aku berharap kelak di alam sana
berjumpa dengan Bung Pram, Chairil Anwar dan W.S. Rendra
berdebat tentang cita-cita Indonesia Raya
mencari solusi menuju Indonesia Jaya …
duh, begitu indahnya suasana itu
semangatku pun membara
ragaku pun kini dipenuhi jiwa-jiwa merdeka
hei, Tuhan !, akhirnya Kau pun datang juga
aku bisa apa selain pasrah …
tapi jiwaku
tak akan pernah menyerah !
PS :
Mantan konseptor pidato presiden meninggal dunia,
begitulah sebuah artikel berita yang sambil lalu kubaca di KOMPAS pagi ini.
Lalu kubaca head line, berita olah raga yang ku suka, dan segera saja koran tersebut kulipat kumasukkan kedalam tas kerja.
Secepatnya aku berangkat kerja untuk menghindari kemacetan di jalan.


Gunung Jaha Lestari, 21 Agustus 2010

Wans_Sabang

Tidak ada komentar: