PEREMPUAN DAN KALIMAT AZIMAT
Aku perempuan yang telapak tangannya
menangguk air mata dan bulir keringat
demi menyiram benih pada nyawanyawa sejiwa
rontokkan kalimat azimat kitab suci teragung
Yang dipujapuji dan dikeramatkan
Langit tak mampu memindah bola matanya
Ia tahu dengusku meletih perih
Saat suara lelaki berteriak pongah “Hei, nak. Laki laki tak boleh pegang sapu!”
(ia lihat seorang balita lelaki memegang sapu di sebuah teras)
Darah mancur dari ubunubunku
“Siapa katakan itu? Jika perempuan bisa kumpulkan rupiah
Mengapa lelaki tak boleh pegang sapu?”
Langit menangis tersedan bukan di musimnya
Petir menyambar lalu apinya didihkan salju
Sementara lelaki itu terbahak mengipas pongah
sambil main burung satusatunya yang ia miliki dan banggakan
Ia tak sadar bahwa ia makan dari keringat perempuan
yang buah dadanya terbitkan syahwat lelaki?
Teladan Nabi Muhammad mana yang kau ambil jadikan pegangan?
Pintu kemarahan,
Jelang akhir September 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar